Teori Queer : Menyimpang Akibat
lingkungan Mr.X
Putranto Argi Noviantoko
Mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan,
Fisipol, UGM, Yogyakarta
NIM
: 12/335566/SP/25268 Muhammad_argi@rocketmail.com
Kata kunci: gender, identitas, performativitas
A. Apa Itu Teori Queer ?
Teori
Queer
Teori
Queer menyatakan bahwa Gender merupakan sebuah performativitas dan bukan takdir
biologis seseorang, Jadi sesungguhnya dalam teori ini identitas gender dan identitas
seks adalah suatu yang tidak ajeg atau tidak tetap (dinamis dan adaptasi). Identitas dalam hal tersebut bukan
merupakan subjektivitas,melainkan bagian dari subjektivitas. gender adalah kategori yang selalu
bergeser : gender seharusnya tidak ditafsirkan sebagai identitas yang stabil,
namun harus dilihat sebagai suatu identitas yang lemah terhadap waktu, berada
dalam suatu ruang yang menyesuaikan dengan berulangnya sikap/tingkah laku.[1]Dimasa
anak-anak adalah tahapan perkembangan psikoseksual yang jelas dan gender dari setiap orang dewasa adalah
hasil dari bagaimana ia mengatasi tahapan pada masa lalu,Maskulin dan
femininitas, yang berarti adalah produk dari pendewasaan seksual.
Sehingga semua itu tidaklah takdir semata, Yang
berarti bahwa gender manusia selalu mengalami perubahan sosial yang terpengaruh
akan lingkungan sosial, pada masa anak-anak sampai dewasa.Teori Queer milik Judith Butler yang menyatakan bahwa jender
merupakan
sebuah performativitas dan bukan takdir biologis seseorang (Jackson dan
Jones, 1998: 234-
235).[2]Teori
ini mendukung penyebab terjadinya homoseksual,
bahwa identitas gender dan identitas seks akan berubah karena pengaruh dari
lingkungan.
B. Konsepsi Pembangun Teori
Dalam
teori Queer mirip seperti Teori
Psikososial yang menekankan pada lingkungan sebagai faktor pembentukan sifat
homoseksual pada individu. Dalam teori ini berisi lingkungan yang sangat mempengaruhi sifat homoseksual individu seperti
:
·
Pola asuh.
·
Trauma kehidupan.
·
Tanda-tanda psikologik.
·
Posisi kaum Homoseksual seperti kloset
berlapis.
·
Pada masa anak dan remaja.
·
Pengalaman seks yang pertama.
ü Dalam
penjelasan singkatnya secara umum sebagai berikut:
·
Pola asuh :pada
perkembangan ini dapat merujuk pada keadaan lingkungan berada. Pertama kali
sejak saat balita, anak-anak sampai remaja. Jika anak tersebut hidup
dilingkungan yang benar dan tepat maka tidak dipungkiri lagi si anak akan
menjadi anak yang sehat dan lurus dalam perkembangan gender dan sexnya. Namun
jika tidak benar dalam perkembangan lingkunganya maka dia menjadi biologi tubuh
dan jiwa yang tidak benar atau baik.
banyak sekali kejanggalan yang dialami
oleh individu karena,pola asuh yang tidak benar semasa hidup. Dalam suatu
contoh saya ambil: seorang anak laki-laki diberikan mainan perempuan seperti
boneka atau alat-alat bermain untuk masak, dan selalu bermain dengan anak-anak
perempuan ,maka itu dapat membuat sifat yang muncul adalah feminisme dalam
penguasaan diri individu,dalam paradigma berpikir,bertindak dan berbicara pada
keluarga,teman dan masyarakat umum.sehingga sifat yang muncul adalah kebancian,
suatu saat nanti.
Dan juga kalau tidak mendapatkan bekal
moral, agama dan etika sejak dini yang cukup, maka akan menimbulkan sifat-sifat
tidak percaya diri, tertutup dan menyimpang seperti homoseksual, dan jika
ditambah lingkungan pergaulan teman sebaya waktu remaja yang menyimpang dalam
identitas seksualnya seperti homoseksual, semakin memperkuat pembentukan
penyimpangan tersebut. Tetapi pada umumnya pola asuh keluarga sudah tepat untuk
membentuk orientasi eksualheteroseksual. Meskipun pola asuh dan lingkungan
mendorong heteroseksual, namun perubahan yang terus berjalan sampai dewasa bisa
mengubah orientasi seksual seseorang.[3]
·
Trauma kehidupan: Dalam
perkembangan individu, untuk menjadi manusia yang benar. Tidak mungkin tidak
berpengaruh dari masa lalu. Masa lalu sebagai kunci atau landasan seorang
individu dalam berkehidupan sekarang dan masa depannya.maka dari itu sangat
berpengaruh pada jiwa seseorang untuk merespon sesuatu yang ada pada lingkungan
beserta segala empirisme dalam menanggapai respon.Trauma di masa kecil, termasuk karena kekerasan seksual atau fisik juga bisa
memengaruhi pembentukan karakter remaja.[4]
Dalam perkembangannya rusaknya rumah
tangga atau Broken Home ialah salah
satu yang paling mempengaruhi kepribadian jiwa anak-anak dalam tindakan
menyimpang sosial. Kurangnya kasih sayang terhadap kedua orang tua,sehingga
mereka mencari jati diri untuk melepas semua beban yang ada dalam jiwa yang
selama ini tertekan akan situasi yang belum pernah dihadapi oleh dirinya.
·
Tanda-tanda psikologik:Ini bisa jadi
adalah gangguan kejiwaan yang dikarenakan oleh suatu lingkungan,yang diawali
dalam sebuah perkembangannya. Dalam psikologik perkembangan bahwa bisa jadi
berawal dari lingkungan prenatal,pola asuh dan pergaulan teman atau masyarakat
banyak. Dalam gangguan psikologik. Dapat pula dikatakan semua mempengaruhi
kinerja kehidupan sosialnya. Atau dalam interaksi mengalami kejanggalan yang
tidak umumnya seperti individu-indivu lainnya.
Dalam perkembangannya teori ini hampir
sama dengan teori Psikososial,dengan kata lain bahwa gender atau sex dapat berubah sesuai dengan lingkuangan dan semakin
bertambahnya waktu. Arti Queer adalah
dalam bahasa inggris Queer
has traditionally meant odd or unusual, though modern use often pertains to
LGBT (gay, lesbian, bisexual, transgender, intersex and non-normative
heterosexual) people. Dalam bahasa indonesianya adalah: (Queersecara
tradisionalberartianeh atautidak biasa, meskipunpenggunaanmodern
seringberkaitan denganLGBT(gay, lesbian, biseksual, transgender, interseksdan non-normatif heteroseksual) orang) [5]ialah
bahwa memaparkan kondisi sosial yang berbeda dengan yang lainya atau
menelanjangi kontruksi sosial. Sehingga kelainan sosial yang ada di masyarakat
khususnya gender yang berbeda atau aneh dengan yang umumnya.
Dalam hal ini manusia dapat menjadi
manusia normal pada umumnya adalah sejatinya akan mencintai beda jenis kelamin
karena adalah takdir gender itu sendiri, maka dari teori itu menjelaskan tidak
selalu lurus sesuai dengan pada umumnya. Karena sebagian menusia ada yang tidak
lurus seperti pada umumnya.Dalam perkembangan Queer tidak selalu dalam kata untuk gender atau sex,tapi juga dapat
sebagai kata penyimpangan dalam kasus yang lainnya.
Maka dari itu perkembanganqueer sejalan dengan kehidupan sosial
yangada di lingkungan kita. Maka dari semuanya bahwa masalah sosial gender dan sex akan selalu berkembang
menjadi hal yang tidak semestinya ,diberikanlah seseorang labeling atau cap queer kepada individu yang tidak
sejalannya perkembangannya terhadap gender yang melekat saat sejak dia lahir.Teori
labeling contoh dia terlahir menjadi
laki-laki sejak bayi, namun perkembnagnnya sejak remaja,kemudian masuk menjadi orang
dewasa .
Dia tidak menyukai seorang perempuan namun
mencintai seorang laki-laki.Untuk itu queer
dapat menjadi cap kepada suatu hal yang dianggap menyimpang, khususnya
gender seseorang.berpendapat bahwa kadang-kadang proses labelling itu
berlebihan karena sang korban salah interpretasi itu bahkan tidak dapat melawan
dampaknya terhadap dirinya (Pip Jones, 2003; 147).
C. Tokoh-Tokoh Teoriq Queer
·
JudithButler:adalahseorang filsufpost-strukturalis Amerika,
yangtelah memberikan kontribusi untukbidangfilsafatfeminis, teoriqueer, filsafat politik, dan etika. Dan berkembang
lagi menjadi berbagai bidang telaah sosial. Seperti para tokoh-tokoh yang
mengembangkan teori ini seperti,
·
Lauren Berlant (http://english.uchicago.edu/faculty/berlant)
·
WayneKoestenbaum(http://www.indexmagazine.com/interviews/wayne_koestenbaum.shtml)
D. Kasus dan Implementasi Teori
Dalam
kasus yang saya akan kemukakan adalah kasus dimana yang menimpa,sebut saja
namanya Mr.X yang saya ambil ceritanya dari media online ,Kompas edisi 28 maret
2008. Yang tidak disebutkan tempat dan namanya untuk menjaga privasi. Mr.X
adalah seorang pria yang normal, dia bekerja seperti orang biasa, dia juga
memilki seorang kekasih perempuan seperti pada umumnya. Namun yang menjadi
kendala, ketika dia disuruh bosnya bekerja untuk menginap di rumahnya.
Ketika
itu tidak ada pikiran apa-apa yang akan menimpa pada dirinya. Pada saat
bersamaan tidur di rumah bosnya, terjadilah pelecehan seksual yang dialami oleh
dirinya. Karena bosnya mengajaknya tidur dengan tidak wajar, seperti bosnya
memegang alat kelamin Mr.X dan mengajak bersetubuh. Hal tersebut membuat Mr.X
jengkel dan menolak ajakan Bosnya tersebut. Kemudia Bosnya meminta maaf kepada
Mr.X.
Kemudian
suatu hari bosnya mengajaknya lagi dengan berbagai alasan. Namun itu justru
berulang-ulang dan tidak menjadi kebiasaan rutin seperti biasanya. Kemudian
inilah menjadi tanda-tanda kejiwaan terbawa oleh suasana lingkungan yang ada.
Mr.X terkena dampak lingkungan sosialnya secara bertahap dan tidak disadari itu
menjadi sebuah kebiasaan yang rutin dan dilakukan dengan bosnya.itulah salah
satu contoh teori Queerdalam tahapan
menuju suatu tahap homoseksual dari Mr.X. Mr.X sangat sulit untuk melupakan dan
menjauhi tindakan yang menyimpang ,dilakukan oleh dirinya bersama bosnya.
Daftar pustaka
(http://en.wikipedia.org/wiki/Queer_theory)
(http://female.kompas.com/read/2010/09/28/17484152/lesbian.bisa.dicegah.tapi.tak.bisa.diubah)
[2]S Esther
,Fernanda.,2010,TRANSJENDER DALAM ACARA HIBURAN TELEVISI (Analisis Semiotik Acara Segeerrr Beneerrr),[pdf], (http://eprints.undip.ac.id/23908/1/Fernanda_Esther_S-D2C_005_161.pdf,
diakses pada tanggal 1 November 2012)
[3]http://health.kompas.com/read/2010/09/28/17484152/Lesbian.Bisa.Dicegah.tapi.Tak.Bisa.Diubah
[4]http://female.kompas.com/read/2010/09/28/17484152/lesbian.bisa.dicegah.tapi.tak.bisa.diubah
[5]http://www.algbtical.org/2A%20QUEER.htm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar